Xavi Sempat Memimpikan Gabung MU
Maestro lapangan tengah Barcelona, Xavi Hernandez mengaku hampir bergabung dengan Manchester United di awal karirnya. Namun keputusannya bertahan kini membuahkan hasil.
Menurut Xavi, manajer Iblis Merah, Sir Alex Ferguson, memang pernah menggoda dirinya untuk meninggalkan Camp Nou. Xavi saat itu memang tengah menghadapi masalah menembus tim inti Blaugrana.
"Lama sekali ketika saya berpikir untuk menerima tawaran MU dan pindah ke Manchester," ujar Xavi kepada London Evening Standard, Selasa 31 Mei 2011.
"Saat itu, saya butuh perubahan pandangan. Saat itu, saya tidak nyaman di Barcelona. Saya selalu merasa akan bermain di sepakbola Inggris dan Manchester United akan menjadi klub saya di Inggris," lanjutnya.
Xavi pantas pesimis di awal karirnya bersama Barcelona. Datang sebagai pemain belia, ia harus hidup di bawah bayang-bayang seorang Josep Guardiola yang kini menjadi pelatihnya. "Sebenarnya itu menjadi ganjalan panjang dalam karir saya ketika sepertinya saya hanya akan menjadi pemain pengganti Pep Guardiola di tengah. Saya seperti orang luar, di mana seorang bocah nakal yangberusaha menggeser seorang kapten legendaris," ujar Xavi.
Meski awalnya mengaku sulit untuk menggantikan peran Guardiola, namun Xavi mampu membuktikan dirinya sukses menjadi suksesor Guardiola. Ia bahkan juga dipercaya menjadi kapten kedua tim setelah Carlos Puyol hingga saat ini.
Menurut Xavi, manajer Iblis Merah, Sir Alex Ferguson, memang pernah menggoda dirinya untuk meninggalkan Camp Nou. Xavi saat itu memang tengah menghadapi masalah menembus tim inti Blaugrana.
"Lama sekali ketika saya berpikir untuk menerima tawaran MU dan pindah ke Manchester," ujar Xavi kepada London Evening Standard, Selasa 31 Mei 2011.
"Saat itu, saya butuh perubahan pandangan. Saat itu, saya tidak nyaman di Barcelona. Saya selalu merasa akan bermain di sepakbola Inggris dan Manchester United akan menjadi klub saya di Inggris," lanjutnya.
Xavi pantas pesimis di awal karirnya bersama Barcelona. Datang sebagai pemain belia, ia harus hidup di bawah bayang-bayang seorang Josep Guardiola yang kini menjadi pelatihnya. "Sebenarnya itu menjadi ganjalan panjang dalam karir saya ketika sepertinya saya hanya akan menjadi pemain pengganti Pep Guardiola di tengah. Saya seperti orang luar, di mana seorang bocah nakal yangberusaha menggeser seorang kapten legendaris," ujar Xavi.
Meski awalnya mengaku sulit untuk menggantikan peran Guardiola, namun Xavi mampu membuktikan dirinya sukses menjadi suksesor Guardiola. Ia bahkan juga dipercaya menjadi kapten kedua tim setelah Carlos Puyol hingga saat ini.
0 komentar:
Posting Komentar